tag:blogger.com,1999:blog-60467389256863855852024-02-20T03:13:38.053-08:00SDN CIBADAK 03 SUKAMAKMURMakshttp://www.blogger.com/profile/11017065945939953411noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-6046738925686385585.post-2170916943112808992014-01-24T04:18:00.000-08:002014-01-24T04:18:05.302-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: blue;"><b>MOHON DOA AGAR KAMI KUAT MENGAHADAPI SEMUA INI</b></span><br />
Telah terjadi longsor sekitar 30 Hektar lebih di kab bogor, kec. sukamakmur,ds cibadak Kp. gombong rt 02 rw 03... bencana ini tidak mengakibatkan korban jiwa tp telah memporak porandakan pemukiman warga dengan jumlah rumah sekitar 60rumah... sampai saat ini warga masi mengharapkan bantuan dari berbagai pihak... warga masi khawatir karena lokasi masi terus aktif (longsor)... ratusan warga kebingungan untuk menentukan tempat tinggal baru karena smua tanah hak miliknya terbawa longsor.....</div>
Makshttp://www.blogger.com/profile/11017065945939953411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6046738925686385585.post-82337039970442633462013-11-02T06:07:00.002-07:002013-11-02T06:07:27.816-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<span class="photo photo_left"> </span><span class="photo photo_left"><img alt="" class="photo_img img" src="https://fbcdn-photos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/250373_213635808667021_1721042_a.jpg" title="" /></span><span style="font-size: x-large;"><span style="color: red;"><span style="background-color: #cfe2f3;"><b> <span></span> PANCASILA</b></span></span></span></blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Tiga setengah abad lebih, bangsa kita dijajah bangsa asing.</span></span><br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Tahun
1511 Bangsa Portugis merebut Malaka dan masuk kepulauan Maluku, sebagai
awal sejarah buramnya bangsa ini, disusul Spanyol dan Inggris yang juga
berdalih mencari rempah - rempah di bumi Nusantara. Kemudian Tahun 1596
Bangsa Belanda pertama kali datang ke Indonesia dibawah pimpinan
Houtman dan de Kyzer. Yang puncaknya bangsa Belanda mendirikan VOC dan
J.P. Coen diangkat sebagai Gubernur Jenderal Pertama VOC.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Penjajahan
Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 9 Maret 1942
Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak
saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak
terlalu lama menduduki Indonesia, sebab tahun 1944, tentara Jepang
mulai kalah melawan tentara Sekutu.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Untuk menarik simpati
bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara
Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari.
Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September
1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April
1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa
Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam
Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer
Jepang di Jawa dan Madura) Dalam maklumat tersebut sekaligus dimuat
dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan
usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk
dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Keanggotaan
badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang
pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama
tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara untuk Indonesia
merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas dan
mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai calon dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu :</span></span><br />
<ol>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Peri Kebangsaan</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Peri Kemanusiaan</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Peri Ketuhanan</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Peri Kerakyatan</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Kesejahteraan Rakyat</span></span></li>
</ol>
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :</span></span><br />
<ol>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Ketuhanan Yang Maha Esa</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Persatuan Indonesia</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia</span></span></li>
</ol>
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul mengenai calon dasar negara yaitu :</span></span><br />
<ol>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Internasionalisme (Perikemanusiaan)</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mufakat atau Demokrasi</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Kesejahteraan Sosial</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Ketuhanan yang Berkebudayaan</span></span></li>
</ol>
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Kelima
hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila,
yaitu:</span></span><br />
<ol>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Sosio nasionalisme</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Sosio demokrasi</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"> Ketuhanan.</span></span></li>
</ol>
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Selanjutnya oleh Bung Karno tiga hal tersebut masih bisa diperas lagi menjadi Ekasila yaitu GOTONG ROYONG.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Selesai
sidang pembahasan Dasar Negara, maka selanjutnya pada hari yang sama (1
Juni 1945) para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia
kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan
memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap
anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat
sampai dengan tanggal 20 Juni 1945.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas 8 orang, yaitu:</span></span><br />
<ol>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Ir. Soekarno</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Ki Bagus Hadikusumo</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">K.H. Wachid Hasjim</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mr. Muh. Yamin</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">M. Sutardjo Kartohadikusumo</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mr. A.A. Maramis</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">R. Otto Iskandar Dinata dan</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Drs. Muh. Hatta</span></span></li>
</ol>
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Pada
tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil,
dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang
dicapai antara lain disetujui dibentuknya sebuah Panitia Kecil
Penyelidik Usul - usul/ Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan
orang, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr. A.A. Maramis, K.H.
Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus
Salim, Mr. Ahmad Subardjo dan Mr. Muh. Yamin. Panitia Kecil yang
beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan Mukadimah Hukum
Dasar, yang kemudian dikenal dengan sebutan PIAGAM JAKARTA.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Dalam
sidang BPUPKI kedua, Tanggal 10 s/d 16 Juli 1945, hasil yang dicapai
adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dan pada Tanggal 15
Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, sejak saat itu
Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan
mem-Proklamasi-kan Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan
acara utama :</span></span><br />
<ol>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar dengan Preambulnya (Pembukaan)</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Memilih Presiden dan Wakil Presiden.</span></span></li>
</ol>
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Untuk
pengesahan Preambul, terjadi proses yang sangat panjang, sehingga
sebelum mengesahkan Preambul, Drs. Muhammad Hatta terlebih dahulu
mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat
setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur
yang menemuinya. Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar
pada alinea keempat preambul, di belakang kata KETUHANAN yang berbunyi
'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya'
dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik
memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Usul
ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya
kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus
Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Bung Hatta berusaha
meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh
karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan,
mengingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu
merelakan dicoretnya 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya' di belakang kata Ketuhanan dan diganti dengan 'Yang
Maha Esa', sehingga Preambule (Pembukaan) UUD1945 disepakati sebagai
berikut :<strong> </strong></span></span><br />
<br />
<blockquote>
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"><strong>UNDANG-UNDANG DASAR</strong><strong> </strong></span></span><br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"><strong><strong>NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945</strong></strong></span></span></blockquote>
<br />
<blockquote>
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"><strong><strong>PEMBUKAAN (Preambule)</strong></strong></span></span></blockquote>
<br />
<blockquote>
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Bahwa
sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan peri-kemanusiaan dan perikeadilan.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. </span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Atas berkat rakhmat Allah
Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Ke-rakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.</span></span></blockquote>
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Dan
untuk dapat melaksanakan PANCASILA sebagai ideologi dan dasar negara
sekaligus sebagai pandangan hidup seluruh Rakyat Indonesia, maka
Pancasila diterjemahkan dalam butir - butir Pancasila yaitu :</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"><strong>1. KETUHANAN YANG MAHA ESA :</strong></span></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Manusia
Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. </span></span></li>
</ul>
<br />
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"><strong>2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB :</strong></span></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengakui
persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Berani membela kebenaran dan keadilan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. </span></span></li>
</ul>
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"><strong>3. PERSATUAN INDONESIA :</strong></span></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mampu
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.</span></span></li>
</ul>
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"><strong>4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN :</strong></span></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan
demi kepentingan bersama.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. </span></span></li>
</ul>
<span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;"><strong>5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA :</strong></span></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Menghormati hak orang lain.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasaN terhadap orang lain.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gayA hidup mewah.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikaN kepentingan umum.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Suka bekerja keras.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.</span></span></li>
<li><span style="background-color: lime;"><span style="color: purple;">Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.</span></span></li>
</ul>
<br />
<span class="photo photo_left"><br /></span></div>
Makshttp://www.blogger.com/profile/11017065945939953411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6046738925686385585.post-80845590131137543542013-02-05T05:54:00.001-08:002013-02-05T05:54:14.327-08:00Kemampuan Tahapan Usia Anak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h4 style="text-align: left;">
<b>ean Piaget</b> [<span class="IPA" title="Representasi dalam Alfabet Fonetis Internasional (IPA)">ʒɑ̃ pjaˈʒɛ</span>] (lahir di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Neuch%C3%A2tel" title="Neuchâtel">Neuchâtel</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Swiss" title="Swiss">Swiss</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/9_Agustus" title="9 Agustus">9-8-</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1896" title="1896">1896</a> – meninggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/16_September" title="16 September">16 September</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1980" title="1980">1980</a> umur 84 tahun) adalah seorang filsuf, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ilmu_alamiah&action=edit&redlink=1" title="Ilmu alamiah (page does not exist)">ilmuwan</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_perkembangan" title="Psikologi perkembangan">psikolog perkembangan</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Swiss" title="Swiss">Swiss</a>, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anak-anak" title="Anak-anak">anak-anak</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif" title="Teori perkembangan kognitif">teori perkembangan kognitifnya</a>. Menurut <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ernst_von_Glasersfeld&action=edit&redlink=1" title="Ernst von Glasersfeld (page does not exist)">Ernst von Glasersfeld</a>, Jean Piaget adalah juga "perintis besar dalam teori <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstruktivisme_%28teori_pembelajaran%29&action=edit&redlink=1" title="Konstruktivisme (teori pembelajaran) (page does not exist)">konstruktivis</a> tentang pengetahuan"<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget#cite_note-1">[1]</a></sup>. Karya Piaget pun banyak dikutip dalam pembahasan mengenai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_kognitif" title="Psikologi kognitif">psikologi kognitif</a>.
</h4>
<table class="toc" id="toc" style="text-align: left;">
<tbody>
<tr>
<td><h4>
<br /></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
Piaget dilahirkan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Neuch%C3%A2tel" title="Neuchâtel">Neuchâtel</a> di wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Swiss" title="Swiss">Swiss</a> yang berahasa Perancis. Ayahnya, Arthur Piaget, adalah seorang profesor dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Abad_Pertengahan&action=edit&redlink=1" title="Sastra Abad Pertengahan (page does not exist)">sastra Abad Pertengahan</a> di Universitas Neuchâtel. Piaget adalah seorang anak yang terlalu cepat menjadi matang, yang mengembangkan minatnya dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi" title="Biologi">biologi</a> dan dunia pengetahuan alam, khususnya tentang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Moluska" title="Moluska">moluska</a>
(kerang-kerangan), dan bahkan menerbitkan sejumlah makalah sebelum ia
lulus dari SMA. Malah, kariernya yang panjang dalam penelitian ilmiah
dimulai ketika ia baru berusia 11 tahun, dengan diterbitkannya sebuah
makalah pendek pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1907" title="1907">1907</a> tentang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_gereja" title="Burung gereja">burung gereja</a> albino. Sepanjang kariernya, Piaget menulis lebih dari 60 buah buku dan ratusan artikel.</h4>
<h4 style="text-align: left;">
Piaget memperoleh gelar <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Doctor_of_Philosophy" title="Doctor of Philosophy">Ph.D</a>. dalam ilmu alamiah dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Universitas_Neuch%C3%A2tel&action=edit&redlink=1" title="Universitas Neuchâtel (page does not exist)">Universitas Neuchâtel</a>, dan juga belajar sebentar di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Z%C3%BCrich" title="Universitas Zürich">Universitas Zürich</a>.
Selama masa ini, ia menerbitkan dua makalah filsafat yang
memperlihatkan arah pemikirannya pada saat itu, tetapi yang belakangan
ditolaknya karena dianggapnya sebagai karya tulis seorang remaja.
Minatnya terhadap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis" title="Psikoanalisis">psikoanalisis</a>, sebuah aliran pemikiran psikologi yang berkembang pada saat itu, juga dapat dicatat mulai muncul pada periode ini.</h4>
<h4 style="text-align: left;">
Belakangan ia pindah dari Swiss ke Grange-aux-Belles, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perancis" title="Perancis">Perancis</a>, dan di sana ia mengajar di sekolah untuk anak-anak lelaki yang dikelola oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alfred_Binet&action=edit&redlink=1" title="Alfred Binet (page does not exist)">Alfred Binet</a>, pengembang <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tes_intelegensia&action=edit&redlink=1" title="Tes intelegensia (page does not exist)">tes intelegensia</a>
Binet. Ketika ia menolong menandai beberapa contoh dari tes-tes
intelegensia inilah Piaget memperhatikan bahwa anak-anak kecil
terus-menerus memberikan jawaban yang salah untuk pertanyaan-pertanyaan
tertentu. Piaget tidak terlalu memperhatikan pada jawaban-jawaban yang
keliru itu, melainkan pada kenyataan bahwa anak-anak yang kecil itu
terus-menerus membuat kesalahan dalam pola yang sama, yang tidak
dilakukan oleh anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. Hal ini
menyebabkan Piaget mengajukan teori bahwa pemikiran atau proses kognitif
anak-anak yang lebih kecil pada dasarnya berbeda dengan orang-orang
dewasa. (Belakangan, ia mengajukan teori global tentang tahap-tahap
perkembangan yang menyatakan bahwa setiap orang memperlihatkan pola-pola
kognisi umum yang khas dalam setiap tahap perkembangannya.) Pada 1921,
Piaget kembali ke Swiss sebagai direktur <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Institut_Rousseau&action=edit&redlink=1" title="Institut Rousseau (page does not exist)">Institut Rousseau</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jenewa" title="Jenewa">Jenewa</a>.</h4>
<h4 style="text-align: left;">
Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1923" title="1923">1923</a>,
ia menikah dengan Valentine Châtenay, salah seorang mahasiswinya.
Pasangan ini memperoleh tiga orang anak, yang dipelajari oleh Piaget
sejak masa bayinya. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1929" title="1929">1929</a>, Jean Piaget menerima jabatan sebagai Direktur <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biro_Pendidikan_Internasional&action=edit&redlink=1" title="Biro Pendidikan Internasional (page does not exist)">Biro Pendidikan Internasional</a>,
yan tetap dipegangnya hingga 1968. Setiap tahun, ia menyusun "Pidato
Direktur"nya untuk Dewan BPI itu dan untuk Konferensi Internasional
tentang Pendidikan Umum, dan di dalamnya ia secara eksplisit
mengungkapkan keyakinan pendidikannya.</h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span class="mw-headline" id="Tahap-tahap_perkembangan_kognitif">Tahap-tahap perkembangan kognitif</span></h4>
<div class="dablink noprint" style="text-align: left;">
<h4>
<img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg/20px-Crystal_Clear_app_xmag.svg.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif" title="Teori perkembangan kognitif">Teori perkembangan kognitif</a></h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
Piaget menjabat sebagai profesor <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi" title="Psikologi">psikologi</a> di <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Universitas_Geneva&action=edit&redlink=1" title="Universitas Geneva (page does not exist)">Universitas Geneva</a>
dari 1929 hingga 1980 dan ia paling terkenal karena menyusun kembali
teori is perkembangan kognitif ke dalam serangkaian tahap, memperluas
karya sebelumnya dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/James_Mark_Baldwin" title="James Mark Baldwin">James Mark Baldwin</a>,
menjadi empat tahap perkembangan yang lebih kurang sama dengan (1) masa
infancy, (2) pra-sekolah, (3) anak-anak, dan (4) remaja. Masing-masing
tahap ini dicirikan oleh struktur kognitif umum yang memengaruhi semua
pemikiran si anak (suatu pandangan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strukturalis&action=edit&redlink=1" title="Strukturalis (page does not exist)">strukturalis</a> yang dipengaruhi oleh filsuf <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant" title="Immanuel Kant">Immanuel Kant</a>).
Masing-masing tahap mewakili pemahaman sang anak tentang realitas pada
masa itu, dan masing-masing kecuali yang terakhir adalah suatu perkiraan
(approximation) tentang realitas yang tidak memadai. Jadi, perkembangan
dari satu tahap ke tahap yang lainnya disebabkan oleh akumulasi
kesalahan di dalam pemahaman sang anak tentang lingkungan nya; akumulasi
ini pada akhirnya menyebabkan suatu tingkat ketidakseimbangan kognitif
yang perlu ditata ulang oleh struktur pemikiran.</h4>
<h4 style="text-align: left;">
Keempat tahap perkembangan itu digambarkan dalam teori Piaget sebagai</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif#Tahap_sensorimotor" title="Teori perkembangan kognitif">Tahap sensorimotor</a>: dari lahir hingga 2 tahun (anak mengalami dunianya melalui gerak dan inderanya serta mempelajari permanensi obyek)</h4>
</li>
<li><h4>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif#Tahap_pra-operasional" title="Teori perkembangan kognitif">Tahap pra-operasional</a>: dari 2 hingga 7 tahun (mulai memiliki kecakapan motorik)</h4>
</li>
<li><h4>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif#Tahap_operasional_konkret" title="Teori perkembangan kognitif">Tahap operasional konkret</a>: dari 7 hingga 11 tahun (anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret)</h4>
</li>
<li><h4>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif#Tahap_operasional_formal" title="Teori perkembangan kognitif">Tahap operasional formal</a>: setelah usia 11 tahun (perkembangan penalaran abstrak).</h4>
</li>
</ol>
<br /></div>
Makshttp://www.blogger.com/profile/11017065945939953411noreply@blogger.com0